JAKARTA - Ketua Umum PBSI Djoko Santoso akan memulangkan pelatih asal China, Li Mao, apabila apa pelatih lain yang bisa menjamin direbutnya medalie mas tunggal putera Olimpiade London 2012.
Ketua Umum PB PBSI Djoko Santoso menawarkan posisi pelatih sektor tunggal bulu tangkis di Pelatnas Cipayung, yang saat ini dipegang oleh pelatih asal China Li Mao, kepada pihak yang tertarik dengan jaminan bisa menyumbangkan prestasi bagi Indonesia.
"Kalau memang ada dari indonesia, pelatih atau mantan atlet nasional, jika memang dia bisa bersedia mengambil alih dan menjamin sektor tunggal mendapat medali emas, sekarang juga saya serahkan (posisi pelatih) dan pelatih itu (Li Mao) saya suruh pulang," kata Ketua Umum PB PBSI Djoko Santoso di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu.
Menurut Djoko, penggunaan pelatih asing tersebut berangkat dari kelemahan di sektor tunggal. Djoko mengatakan sebelumnya sudah mendapatkan restu dari KONI dan Menpora untuk menggunakan jasa pelatih asing untuk meningkatkan prestasi sektor tunggal seiring dengan pelaksanaan SEA Games Palembang.
Li Mao dulu pernah menjadi pelatih atlet bulu tangkis unggulan Malaysia Lee Chong Wei. Dia melatih di Cipayung sejak Januari 2011. Pertimbangan PBSI memilih pelatih asing semata-mata untuk menimba banyak ilmu bulu tangkis. "Kita ingin melihat cara-cara dari Cina," kata Djoko.
Sebelumnya, sejumlah pihak mengeluhkan kehadiran pelatih asing yang dinilai kurang membantu dalam meningkatkan prestasi bulu tangkis nasional. Salah satunya adalah legenda bulu tangkis Indonesia Rudy Hartono.
Juara All England delapan kali tersebut sebelumnya mengatakan, "mereka yang tidak mempunyai kompetensi di bulu tangkis sebaiknya mundur".
Rudy juga mengatakan Indonesia masih mempunyai persediaan pelatih yang berkualitas termasuk para mantan atlet nasional.
Oleh sebab itu, Rudy bersama para mantan atlet bulu tangkis nasional seperti Joko Supriyanto, Imelda Wiguna, dan Ivana Lie, meminta PBSI untuk mengevaluasi kehadiran pelatih asing dalam PBSI.
Sumber : Kompas.com
0 comments:
Post a Comment