SOLO - Satu tiket milik National Paralympic Committee (NPCs) Indonesia menuju Paralympic 2012 di London, 29 Agustus sampai 9 September nanti, masih lowong. Satu tempat ini menjadi rebutan tiga atlet dari cabang atletik.
"Kami mendapatkan tiga kuota ke London. Yakni dari cabang angkat berat, tenis meja dan atletik. Adapun angkat berat dan tenis meja sudah terisi atletnya," papar Presiden NPCs Indonesia Senny Marbun saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (5/6) siang.
Tiga atlet atletik yang memburu satu tempat tersisa itu yakni Marthin Losu (Riau) yang turun di lari 100, 200 dan 400 meter. Kemudian Suyono (Jatim) di nomor lari yang sama, serta Setyo Budi di nomor lompat jauh dan lompat jangkit.
"Mereka semuanya berpeluang. Tinggal dilihat dari hasil beberapa kejuaraan yang mereka ikuti," sambung pelatih atletik Indonesia Abdul Azis.
Bagi Indonesia, lanjut Senny, untuk menambah slot atlet yang berangkat ke London kemungkinan tertutup. Sebab, International Paralympic Committees (IPCs) tidak memberikan jatah lagi bagi kontingen Merah-Putih. Sebenarnya, diakui Senny, cabang renang yang keluar sebagai juara umum Asean Para Games (APG) di Solo, tahun lalu, berpeluang untuk mengirimkan atletnya ke olimpiade khusus atlet penyandang cacat ini.
"Sayang, peringkat tim renang Indonesia di Asia masih kalah dengan pesaing-pesaingnya," imbuh dia.
Praktis saat ini Indonesia hanya berharap mendulang medali dari tiga atletnya yang dikirim ke London. Peluang besar, lanjut Senny, ada pada atlet tenis meja David Mikael Yakob. Penyumbang dua emas bagi Indonesia di APG lalu ini diprediksi membawa pulang perak. Sebab, David termasuk atlet yang paling siap menyiapkan dirinya ke even tersebut.
"Dia sudah sering ikut kejuaraan tenis meja tingkat dunia. Pengalamannya lebih banyak," jelasnya.
Sementara cabang angkat berat yang mengirimkan Ni Nengah Widiarsi lewat jalur wild card, dinilai Senny cukup berat untuk menyumbangkan medali.
"Persaingannya di cabang ini memang cukup ketat," tandas Senny.
Sumber : suaramerdeka.com
0 comments:
Post a Comment